Serangan Udara Israel Menghantam Kantor Pertahanan Suriah Reporter Melihat Langsung Saat Siaran Live
Damaskus, Suriah 15 Juli 2025, Serangan Udara Israel Menghantam Kantor Pertahanan Suriah. Serangan udara dahsyat mengguncang Damaskus pada hari Rabu, 15 Juli 2025. Menargetkan kementerian pertahanan dan menghantam hampir istana presiden di ibu kota Suriah. Seorang reporter wanita jurnalis dari AP menyaksikan langsung pengeboman tersebut.
Reporter tersebut langsung berlindung dan berlari menjauh sesaat setelah gedung kementrian pertahanan Suriah Meledak. Tidak ada luka pada reporter tersebut. Dan mereka sudah di tempat yang aman.
Israel telah berjanji untuk menghancurkan pasukan pemerintah Suriah, karena telah menyerang komunitas Druze di Suriah Selatan. Dan Israel menuntut mereka mundur dari wilayah kelompok druze. Sesaat sebelum ledakan, menteri pertahanan Israel mengatakan pukulan yang menyakitkan akan datang. Puluhan orang tewas minggu ini dalam kekerasan di sekitar kota selatan Suwayda.
Pertempuran antara suku minoritas Druze, pasukan keamanan pemerintah dan anggota suku Badui telah mendorong Israel untuk menyerang berulang kali. Dengan tujuan yang dinyatakan untuk melindungi suku Druze. Druze adalah pengikut agama kepercayaan lain yang tersebar di Suriah, Lebanon, dan Israel. Druze di Israel telah meminta militer Israel untuk melindungi Druze di Suriah.
Pada hari Rabu, beberapa prajurit Israel menerobos pagar pembatas perbatasan Israel-Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta warga Druze di Israel untuk tidak melintasi perbatasan ke Suriah, dengan mengatakan situasinya sangat gawat dan mereka dapat diculik atau dibunuh.
Militer Israel mengatakan pihaknya terus menyerang target rezim Suriah di Suriah Selatan, termasuk tank dan truk pikap yang dilengkapi dengan senapan mesin yang menuju Suwayda. Kekerasan tersebut telah menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi Presiden sementara Ahmed al-Sharah.
Meskipun hubungan dengan Amerika Serikat menghangat, ia berupaya menyatukan kembali Suriah setelah menghadapi kekhawatiran mendalam dari kelompok-kelompok yang menolak pemerintahan Islamis. Konvoi tank dan truk tentara Suriah memasuki kota Suwayda pada hari Selasa. Itu terjadi setelah bentrokan mematikan antara kelompok bersenjata Druze dan pejuang Badui di awal minggu.
Israel melancarkan serangan udara terhadap pasukan pemerintah ini, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk melindungi penduduk kota Druze dan memastikan daerah dekat perbatasan Israel tetap didemiliterisasi. Seorang reporter Reuters mendengar sedikitnya empat serangan dan melihat sebuah tank yang rusak sedang ditarik pergi.
Suara tembakan bergema di seluruh kota saat bentrokan memasuki hari ketiga. Meningkatnya kekerasan sektarian menambah tekanan pada Presiden sementara Suriah Ahmed al-Shara. Ketika Israel telah berjanji untuk melindungi kelompok minoritas Druze Suriah, pemerintah Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah memerintahkan militer untuk segera menyerang pasukan rezim Suriah.
Sebelumnya pada hari itu, pemimpin Druze yang berpengaruh, Shikh Hikhmad Al-Hajri, dalam sebuah pernyataan menuduh pasukan Suriah melanggar gencatan senjata dan membombardir kota tersebut. Ia meminta para pejuang untuk menghadapi pasukan pemerintah. Menteri Pertahanan Suriah kemudian menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gencatan senjata lengkap telah diberlakukan.
Ia mengatakan pasukan pemerintah hanya akan melepaskan tembakan jika ditembaki. 14 tahun perang saudara dan gempa bumi yang dahsyat telah meninggalkan Suriah dalam keadaan terluka parah. Aleppo, sebagai ibu kota Suriah mengalami dampak paling parah. Tempat tumpukan puing secara serius menghambat pembangunan kembali dan mengancam kesehatan masyarakat.
Pertahanan sipil Suriah bermaksud membersihkan 105.000 meter kubik puing, hanya 40% dari apa yang ada di jalan-jalan utama saja. Demikian menurut direkturnya, Muhammad al-Rajab, yang mengatakan hal ini memerlukan upaya berkelanjutan selama setahun penuh . Kerusakan lingkungan dan penyebaran polusi serta hewan pengerat menghalangi orang untuk kembali ke rumah mereka atau kembali ke kehidupan normal.
Bahan peledak yang tidak meledak akibat pemboman dan serangan udara tersebar di tempat ini dan dapat meledak sewaktu-waktu dan dapat mengenai anak-anak dan wanita di lingkungan pemukiman. Ada pula persoalan kondisi psikologis dan minimnya harapan yang dirasakan masyarakat dengan adanya reruntuhan ini.
Orang-orang juga mencoba memulihkan kehidupan mereka dengan cara mereka sendiri. Dan penduduk bernama Ahmed menjelaskan bagaimana rasanya tinggal di antara reruntuhan ini. Sudah 5 – 6 tahun lingkungan ini menderita akibat puing-puing ini. Orang-oranglah yang paling menderita karenanya. Selain menimbulkan penyakit, gangguan pernafasan dan kerusakan alam juga banyak mengandung serangga dan reptil seperti ular dan kalajengking, serta binatang yang merugikan.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada bulan Mei bahwa Washington akan mencabut sanksi terhadap Suriah, sebuah perintah yang ditandatanganinya pada hari Senin. Menyusul pengumuman bulan Mei ini, Presiden Suriah Ahmed al-Shara mengatakan ia berkomitmen untuk memungkinkan modal nasional dan asing berkontribusi pada rekonstruksi.
Laporan layanan aksi ranjau PBB pada bulan Juni mengatakan bahwa mitra aksi ranjau lintas negara telah melaksanakan 1.500 operasi pembersihan di Suriah barat laut, dan menambahkan bahwa mereka telah membuang lebih dari 2.000 item persenjataan yang belum meledak, mengidentifikasi lebih dari 140 ladang ranjau dan 450 area berbahaya di seluruh negeri.
Meskipun tantangan ini besar, inisiatif yang lebih kecil juga sedang dilakukan untuk mendaur ulang puing-puing untuk penggunaan konstruksi. Pekerja di pabrik Aleppo memilah puing-puing untuk menghasilkan blok beton dan ubin trotoar yang dapat digunakan untuk merehabilitasi lingkungan sekitar. Namun manajernya mengatakan lebih banyak mesin dan investasi diperlukan untuk memperluas upaya ini.