Rangkuman Bab 1 Sejarah Kelahiran Pancasila Pendidikan Pancasila/PPKn Kelas 7 Kurikulum Merdeka
jendela magazine – Rangkuman Bab 1 Sejarah Kelahiran Pancasila Pendidikan Pancasila/PPKn Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka ini membantu siswa memahami asal-usul dasar negara Indonesia.
Dalam Rangkuman Bab 1 Sejarah Kelahiran Pancasila Pendidikan Pancasila/PPKn Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka, kita akan mempelajari proses penting lahirnya Pancasila.
Mengetahui proses lahirnya Pancasila penting agar kita memahami dasar negara Indonesia terbentuk melalui perdebatan, pemikiran tokoh-tokoh bangsa, dan semangat persatuan.
Proses ini menunjukkan bahwa Pancasila bukan sekadar hasil instan, tapi buah dari perjuangan untuk menyatukan keberagaman.
Dengan memahami asal-usulnya, kita bisa lebih menghargai nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Materi dalam Rangkuman Bab 1 Sejarah Kelahiran Pancasila Pendidikan Pancasila/PPKn Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka dirancang agar mudah dipahami oleh peserta didik.
Artikel ini menyajikan Rangkuman Bab 1 Sejarah Kelahiran Pancasila Pendidikan Pancasila/PPKn Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka secara singkat dan padat.
Rangkuman Bab 1 Sejarah Kelahiran Pancasila Pendidikan Pancasila/PPKn Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka penting dipahami sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa.
Dengan membaca Rangkuman Bab 1 Sejarah Kelahiran Pancasila Pendidikan Pancasila/PPKn Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka, siswa dapat mengenal tokoh-tokoh penting dalam perumusan Pancasila.
Tujuan dari Rangkuman Bab 1 Sejarah Kelahiran Pancasila Pendidikan Pancasila/PPKn Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka adalah memberikan pemahaman awal mengenai nilai-nilai dasar dalam kehidupan berbangsa.
Berikut adalah rangkuman lengkap dan menyeluruh materi BAB 1 – Sejarah Kelahiran Pancasila untuk Pendidikan Pancasila/PPKn Kelas 7 Kurikulum Merdeka, yang mencakup tiga submateri penting:
BAB 1 – Sejarah Kelahiran Pancasila
A. Kelahiran Pancasila dalam Sidang BPUPK
1. Apa itu BPUPK?
– BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan) dibentuk oleh Jepang pada 29 April 1945.
– Tugas utamanya adalah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, termasuk merumuskan dasar negara.
2. Sidang Pertama BPUPK (29 Mei – 1 Juni 1945)
– Dalam sidang ini, para tokoh Indonesia mulai menyampaikan gagasan dasar negara.
– Tiga tokoh penting menyampaikan pandangannya:
– Muhammad Yamin (29 Mei 1945): Mengusulkan 5 asas yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
– Soepomo (31 Mei 1945): Menekankan pentingnya negara integralistik, tanpa memisahkan individu dari masyarakat.
– Ir. Soekarno (1 Juni 1945): Menyampaikan pidato bersejarah dan memperkenalkan nama “Pancasila” sebagai dasar negara.
3. Gagasan Pancasila oleh Soekarno
– Dalam pidatonya, Soekarno menyebut lima sila yang menjadi dasar negara:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
– Ia juga menawarkan nama “Pancasila” (dari bahasa Sanskerta: panca = lima, sila = dasar/asas).
B. Perumusan Pancasila oleh Panitia Sembilan
1. Pembentukan Panitia Sembilan
– Setelah sidang pertama BPUPK selesai, dibentuk Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945.
– Tugasnya: merumuskan dasar negara secara lebih terperinci dan disepakati bersama.
2. Anggota Panitia Sembilan
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. Achmad Soebardjo
4. KH. Wahid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakir
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Agus Salim
8. Mr. Mohammad Yamin
9. A.A. Maramis
3. Hasil Panitia Sembilan: Piagam Jakarta
– Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter).
– Piagam Jakarta memuat rumusan Pancasila pertama kali secara tertulis, dengan urutan sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
C. Proklamasi dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
1. Proklamasi Kemerdekaan
– Tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaannya melalui proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno dan didampingi oleh Mohammad Hatta.
2. Sidang PPKI dan Penetapan Dasar Negara
– PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dibentuk sebagai pengganti BPUPK.
– Pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi, PPKI mengesahkan:
– UUD 1945
– Pembukaan UUD 1945, yang berisi rumusan Pancasila sebagai dasar negara.
3. Perubahan Sila Pertama
– Dalam rumusan Pancasila versi Piagam Jakarta, sila pertama berbunyi:
– “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”
– Rumusan ini diubah menjadi:
– “Ketuhanan Yang Maha Esa”
– Tujuannya agar lebih inklusif, menghargai keberagaman agama, dan menjaga persatuan bangsa.
4. Pancasila sebagai Dasar Negara
– Dengan disahkannya UUD 1945 dan Pancasila pada 18 Agustus 1945, maka secara resmi:
– Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Kesimpulan
– Pancasila lahir dari proses panjang dan musyawarah tokoh-tokoh bangsa, mulai dari sidang BPUPK, Piagam Jakarta oleh Panitia Sembilan, hingga akhirnya ditetapkan oleh PPKI.
– Pancasila menjadi dasar negara dan panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
– Nilai-nilainya mencerminkan semangat persatuan, keadilan, demokrasi, kemanusiaan, dan ketuhanan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.