ASEAN Diharapkan Turun Tangan Atasi Bentrok Militer Thailand-Kamboja di Perbatasan
|

ASEAN Diharapkan Turun Tangan Atasi Bentrok Militer Thailand-Kamboja di Perbatasan

Jendela magazine, Jakarta – Pemerintah Thailand pada Jumat sore mengumumkan status darurat militer di delapan provinsi di perbatasan dengan Kamboja, karena ketegangan antara kedua negara memanas.

  1. Pengumuman ini dilakukan oleh Komando Pertahanan Perbatasan Thailand di Provinsi Chanthaburi dan Trat.
  2. “Komando pasukan pertahanan perbatasan di Provinsi Chanthaburi dan Trat mengumumkan darurat militer di beberapa daerah di provinsi itu. Darurat militer ini langsung berlaku setelah Kamboja menggunakan kekuatan untuk menyerang Thailand di daerah perbatasan,” demikian pernyataan komando pertahanan, seperti dilaporkan NDTV.
  3. Pasukan Thailand dan Kamboja terlibat bentrok pada Rabu dini hari waktu setempat di wilayah perbatasan yang diperdebatkan kedua negara. Awalnya terjadi tembak-menembak antara pasukan darat, lalu pertempuran itu semakin kencang.
  4. Deru tembakan senjata berat terdengar terus-menerus dari sisi perbatasan Kamboja pada Jumat.
  5. Menurut Kementerian Pertahanan Kamboja, seperti dilaporkan CNA, jumlah korban tewas telah mencapai 13 orang—lima tentara dan delapan warga sipil—dengan lebih dari 35.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan lebih dari 138.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan. Kementerian juga menyebutkan 15 orang tewas—14 warga sipil dan satu tentara—serta 46 orang lainnya terluka, termasuk 15 tentara.

  1. Pertempuran kembali terjadi di tiga wilayah pada pukul 4 pagi Jumat, menurut pernyataan militer Thailand. Pasukan Kamboja menembakkan senjata berat, artileri, dan roket BM-21, sementara pasukan Thailand merespons dengan tembakan yang sesuai.
  2. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan pertempuran sudah mulai mereda pada sore hari Jumat.
  3. Ia menambahkan bahwa Bangkok bersedia melakukan perundingan, mungkin dengan bantuan Malaysia. “Kami siap. Jika Kamboja ingin menyelesaikan masalah ini secara diplomatik, bilateral, atau melalui Malaysia, kami siap. Namun, hingga kini kami belum menerima respons apa pun,” kata Nikorndej, sebelum pertemuan PBB.
  4. Malaysia saat ini menjabat sebagai ketua blok regional ASEAN, yang terdiri dari Thailand dan Kamboja.
  5. Sebelumnya, Penjabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, memperingatkan bahwa jika situasi terus memburuk, “itu bisa berkembang menjadi perang.” “Untuk sementara ini, pertikaian masih terbatas pada bentrok,” katanya kepada wartawan di Bangkok.
  6. Kedua negara saling menyalahkan karena mengklaim bahwa pihak lawan adalah yang memulai tembakan.
  7. Thailand menuduh Kamboja menargetkan infrastruktur sipil, termasuk sebuah rumah sakit yang terkena tembakan dan sebuah pom bensin yang terkena roket.
  8. Di PBB, utusan Kamboja mempertanyakan pernyataan Thailand bahwa negara yang lebih kecil dan kurang berpengalaman militer tersebut justru memulai konflik.
  9. “(Dewan Keamanan) meminta kedua belah pihak untuk menunjukkan pengendalian diri sebaik mungkin dan mencari solusi diplomatis,” kata Chhea Keo.
  10. Tidak ada peserta lain dalam pertemuan DK PBB yang berbicara kepada wartawan.
  11. Pertempuran ini memperparah perselisihan yang sudah lama terjadi antara dua negara tetangga ini—keduanya merupakan tujuan wisata yang populer bagi jutaan wisatawan—mengenai perbatasan yang memiliki panjang 800 kilometer.
  12. Puluhan kilometer di beberapa wilayah diperdebatkan, dan perang terjadi antara tahun 2008 dan 2011, yang menyebabkan kematian 28 orang serta membuat puluhan ribu warga mengungsi.
  13. Putusan pengadilan PBB pada 2013 menyelesaikan konflik tersebut selama satu dekade, tetapi krisis kali ini terjadi pada Mei, setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrok terbaru.

BACA LAINNYA