Kisah Pria yang Alami Gangguan Jiwa Akibat Saran Pola Makan dari ChatGPT
|

Kisah Pria yang Alami Gangguan Jiwa Akibat Saran Pola Makan dari ChatGPT

Sebuah laporan kasus di Annals of Internal Medicine Clinical Cases mengungkap insiden mengejutkan: seorang pria berusia 60 tahun mengalami gangguan kejiwaan serius setelah mengikuti saran pola makan dari ChatGPT selama tiga bulan. Kasus ini memicu perdebatan tentang penggunaan AI untuk konsultasi kesehatan.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Pria tersebut mengonsumsi natrium bromida sebagai pengganti garam dapur (natrium klorida) setelah ChatGPT menyatakan bahwa bromida bisa menjadi alternatif. Akibatnya, ia mengalami:

  • paranoia(merasa diracuni tetangga)
  • Halusinasi
  • Ketidakseimbangan elektrolit

Dokter mendiagnosisnya menderita bromisme, kondisi langka akibat paparan berlebihan senyawa bromin.

Bahaya Bromida yang Jarang Diketahui

Bromida pernah populer di abad ke-19 dan ke-20 sebagai bahan obat penenang dan antikejang. Namun, karena risiko keracunan, regulator AS melarang penggunaannya pada 1970-an.

  • Efek samping bromida:
  • Gangguan neurologis
  • Psikosis
  • Gangguan elektrolit

Respons OpenAI: AI Bukan Pengganti Dokter

OpenAI menegaskan bahwa ChatGPT tidak dirancang untuk diagnosis medis.

“Anda tidak boleh mengandalkan layanan kami sebagai pengganti nasihat profesional.”

Simulasi Percakapan dengan ChatGPT

Tim dokter mencoba mereplikasi pertanyaan pasien:

  • Pertanyaan: “Apa pengganti natrium klorida?”
  • Respons ChatGPT 3.5: “Natrium bromida bisa menjadi alternatif.”

Masalahnya:

  • ChatGPT tidak menjelaskan risiko bromida.
  • Tidak ada peringatan tentang dosis aman.

Proses Pemulihan Pasien

  • Perawatan di UGD: Cairan infus dan koreksi elektrolit.
  • Terapi psikiatri: Obat antipsikotik untuk mengatasi halusinasi.
  • Pemulihan: Kondisi mental membaik setelah penghentian bromida.

Pelajaran Penting dari Kasus Ini

  1. AI Bukan Sumber Medis yang Andal
  • ChatGPT tidak dirancang untuk memberikan rekomendasi kesehatan.
  • Informasi medis harus diverifikasi oleh profesional.
  1. Bahaya Suplemen Online
  • Natrium bromida masih dijual bebas di internet.
  • Konsumsi tanpa pengawasan dokter berisiko tinggi.
  1. Peran Dokter Tetap Krusial
  • Anamnesis (wawancara medis) harus mencakup pertanyaan tentang penggunaan AI atau sumber non-medis.

Kesimpulan

Kasus ini menjadi peringatan bahwa AI tidak bisa menggantikan dokter. Meski berguna untuk informasi umum, pengguna harus selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengubah pola makan atau mengonsumsi suplemen.

Baca juga:

  • [Studi] Dampak Penggunaan AI dalam Kesehatan Mental
  • Daftar Suplemen Berbahaya yang Masih Beredar Online
  • Bagaimana Membedakan Informasi Medis yang Valid dan Hoaks?

Artikel ini ditulis berdasarkan laporan medis peer-reviewed dan telah dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan.