Proyek Tol Getaci: Antara Penyusutan Rute dan Dinamika Pemekaran Wilayah
Jendela Magazine – Pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis (Getaci) memasuki babak baru dengan sejumlah penyesuaian penting. Proyek strategis nasional ini kini tengah menjalani evaluasi ulang menyusul rencana penyusutan rute dan dampak pemekaran wilayah di Jawa Barat.
Perkembangan Terkini:
- Penyempurnaan Rute:
- Awalnya: Gedebage-Ciamis (147 km)
- Sekarang: Gedebage-Tasikmalaya (100 km)
- Penyusutan: 47 km atau 32% dari rencana awal
- Status Proyek:
- Masuk tahap evaluasi ulang dokumen lelang
- Proses pembebasan lahan telah mencapai 45% di segmen pertama
- Pembayaran ganti rugi telah dilakukan di 12 desa
Dampak Pemekaran Wilayah:
Proyek ini akan menjadi tol pertama yang terpengaruh langsung oleh rencana pemekaran 9 kabupaten baru di Jawa Barat, khususnya:
Kabupaten Garut Utara (meliputi 11 kecamatan):
- 3 kecamatan dilintasi tol: Kadungora, Leles, Leuwigoong
- Luas lahan terdampak: 203,36 hektar
- 13 desa akan menjadi titik lintasan tol
Detail Lahan Terdampak per Kecamatan:
Kecamatan | Desa | Luas (Ha) |
---|---|---|
Kadungora | Karangtengah | 41,28 |
Karangmulya | 18,82 | |
Mandalasari | 2,25 | |
Leles | Cangkuang | 25,07 |
Sukarame | 35,19 | |
Leuwigoong | Margacinta | 9,04 |
Margaluyu | 22,57 |
Tantangan Utama:
- Koordinasi Multidimensi:
- Penyesuaian dokumen lelang dengan peta wilayah baru
- Sinkronisasi dengan rencana tata ruang kabupaten pemekaran
- Koordinasi lintas 3 pemerintah daerah (Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Garut)
- Ketidakpastian Jadwal:
- Proses lelang ulang belum memiliki timeline pasti
- Pembangunan fisik diperkirakan baru dimulai 2026
- Durasi konstruksi diperkirakan 4-5 tahun
Dampak Ekonomi Potensial:
- Pertumbuhan Kawasan:
- Pengembangan 5 kawasan industri baru
- Penyiapan 3 kawasan logistik terpadu
- Penguatan 7 sentra produksi pertanian
- Konektivitas:
- Waktu tempuh Bandung-Tasikmalaya diprediksi berkurang 60%
- Integrasi dengan 4 ruas tol eksisting
- Dukungan untuk pengembangan Bandung Smart City
Prospek Kedepan:
- Pemprov Jabar mengalokasikan Rp 120 miliar untuk studi kelayakan lanjutan
- KemenPUPR menyiapkan skema KPBU untuk segmen kedua
- Potensi keterlibatan 3 BUMN konstruksi nasional
Pertanyaan Kritis:
- Bagaimana dampak moratorium pemekaran terhadap proyek?
- Apakah perubahan rute akan mempengaruhi nilai ekonomis proyek?
- Bagaimana mekanisme ganti rugi lahan di wilayah pemekaran?
Proyek senilai Rp 28 triliun ini diharapkan dapat menjadi katalis pembangunan wilayah Priangan Timur, meski harus melalui berbagai penyesuaian teknis dan administratif yang kompleks.