Peru Mau Eskpor Blueberry Rp 3,2 Triliun ke Indonesia, Ternyata gara-gara Tarif Trump

JAKARTA, Jendela Magazine – Pasar buah Indonesia bakal diramaikan kehadiran buah blueberry asal Peru dalam waktu dekat.

Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra mengatakan, buah blueberry asal negaranya sudah mendapat izin dari pemerintah Indonesia dan otoritas kesehatan untuk diperdagangkan di Tanah Air.

“Berkat kekayaan biodiversitas dan kondisi biografis yang mendukung, konsumen Indonesia telah menampung anggur dan quinoa asal Peru. Dan kini saya dengan senang hati saya mengumumkan bahwa blueberry asal Peru akan masuk ke pasar Indonesia,” ujar Presiden Dina dalam konferensi pers bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (11/8/2025).

Ia pun menyampaikan terimakasih karena pemerintah Indonesia sudah memberikan izin kepada Peru untuk ekspor blueberry.

Ke depannya, Dina berharap akan lebih banyak produk pertanian yang bisa masuk ke Indonesia, salah satunya buah delima.

Menurutnya, selama ini Peru dikenal sebagai produsen buah segar dan superfood kelas dunia seperti blueberry, quonia, chia seed dan matcha.

Adapun nilai ekspor blueberry dari Peru diperkirakan mencapai 100-200 juta dollar AS atau setara Rp 1,62-3,2 triliun (asumsi kurs Rp 16.280).

Menteri Agraria dan Irigasi Peru Angel Manero mengatakan, ekspor blueberry itu bisa terealisasi karena Indonesia dan Peru sudah menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif atau Indonesia-Peru Comprehensive Economic Agreement (IP-CEPA).

“Blueberry adalah pelengkap yang sempurna. Ini adalah salah satu hasil utama yang dicapai selama kunjungan bersejarah (Presiden Peru ke Indonesia),” ujar Manero dilansir kantor berita Peru, Agencia Andina, Selasa (12/8/2025).

Ia bilang, kunjungan resmi Presiden Dina Boluarte ke Indonesia membuahkan hasil yang sangat baik.

Pada tahun pertama penerapan IP-CEPA, Peru rencananya akan mengekspor blueberry ke Indonesia senilai 100-200 juta dollar AS.

Selain itu menurut Manero, Presiden Dina Boluarte juga mendorong agar buah delima asal Peru juga bisa diekspor ke Indonesia.

“Pemerintah (Indonesia) berjanji tidak hanya untuk mendukung masuknya buah delima tersebut, tetapi juga untuk mendukung masuknya semua produk Peru,” ujarnya.

Selain ekspor ke Indonesia, menurut Manero blueberry dari Peru rencananya juga akan dipasarkan di Jepang.

Saat ini pemerintah Peru sedang dalam tahap akhir mengurus perizinan agar blueberry bisa dijual di negri sakura.

Harga blueberry di pasaran bisa lebih murah

Merespons rencana itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan pemerintah pada prinsipnya menanti realisasi eskpor dari Peru.

Di sisi lain, Kemendag juga mendorong agar pengusaha dari Indonesia memanfaatkan IP-CEPA yang sudah ada.

“Kita sangat menantikan antusiasme itu dan juga animo dari pelaku usaha kedua belah pihak. Kalau misalnya targetnya mau berapa miliar dollar, tapi kalau engga ada implementasinya ya tidak bisa sampai,” tutur Djatmiko saat konferensi pers di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa.

“Jadi kita sangat mendorong, intinya gitu. Siapapun yang ekspor ke Peru wajib, silahkan gunakan fasilitas Indonesia-Peru CEPA,” tambahnya.

Djatmiko juga meyakini, harga blueberry di pasaran bisa jadi lebih murah setelah nantinya buah blueberry dari Peru masuk ke Indonesia.

Namun, ia tidak memberikan penjelasan berapa rupiah harga blueberry bisa lebih murah.

“Ya, bisa jadi (lebih murah). Sangat mungkin,” ungkapnya.

Meski begitu, Djatmiko menyebut kepastian harga blueberry tentu tergantung kualitas produk yang ada di pasaran.

Menurutnya Kemendag berperan memfasilitasi agar produk blueberry yang masuk ke Indonesia berkualitas.

“Tapi yang penting kita memberikan fasilitas biar masuk yang lebih bagus. Kalau selama ini MFN (most favorite nation ya bisa nol, bisa turun sangat drastis. Yang pentingnya kita memfasilitasi kan,” tegasnya.

Untuk diketahui, saat ini harga blueberry di pasaran Indonesia cukup mahal, yakni sekitar Rp 60.500 per 125 gram.

Sehingga jika dikalkulasikan per 1 kilogram, maka harga blueberry di pasaran mencapai sekitar Rp 480.000.

Akibat kena dampak tarif Trump

Sementara itu, laporan Reuters pada 11 Juni 2025 menyebutkan selama lebih dari satu dekade, blueberry asal Peru telah memiliki konsumen tetap, yakni Amerika Serikat (AS).

Sejak adanya kebijakan tarif impor yang diukum Presiden Donald Trump, petani di Peru mulai mencari pasar baru bagi blueberry mereka.

Pasalnya produksi buah beri tersebut terus mengalami peningkatan.

Manajer salah satu perkebunan blueberry di Peru, Miguel Bentin mengatakan, pihaknya sedang mencari pasar baru selain Amerika.

“Akan ada penyeimbangan kembali pangsa ekspor ke berbagai pasar,” kata Miguel Bentin dilansir Reuters, Rabu (13/8/2025).

Ia bilang permintaan dari China belum sepenuhnya terealisasi sehingga perlu mencari pasar lain yang menjanjikan.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru, Ursula Leon mengatakan, bahwa kebijakan tarif AS akan memperlambat ekspor blueberry ke Amerika.

Padahal produksi selama musim panen 2025-2026 diperkirakan akan naik sebesar 25 persen menjadi 400.000 ton.

“Jika kebijakan tarif AS dipertahankan, akan terjadi penurunan pengiriman, terutama di sektor pertanian, tekstil, dan pertambangan,” ujar Leon.

Ia pun menyebut India, Indonesia, dan China sebagai pasar alternatif.

Sebagai informasi, Menteri Ursula Leon merupakan pejabat Peru yang menandatangani kesepakatan IP-CEPA.

Sementara itu, dari Indonesia ada Menteri Perdagangan Budi Santoso.