Gelombang Protes Rakyat Pati: 50.000 Massa Tuntut Bupati Sudewo Lengser
|

Gelombang Protes Rakyat Pati: 50.000 Massa Tuntut Bupati Sudewo Lengser

Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memanas pada Rabu (13/8/2025) ketika puluhan ribu warga membanjiri Alun-Alun Pati menuntut pengunduran diri Bupati Sudewo. Aksi ini menjadi klimaks dari kekecewaan publik terhadap kebijakan kontroversial kenaikan PBB-P2 sebesar 250% yang meski sudah dicabut, tetap menyisakan kemarahan warga.

Akar Masalah: Kebijakan yang Memicu Amuk Rakyat

  • Kebijakan PBB-P2: Kenaikan drastis pajak properti pedesaan/perkotaan yang memberatkan petani dan nelayan
  • Pencabutan Terlambat: Pembatalan kebijakan (8/8/2025) dinilai sebagai langkah “terlalu sedikit, terlalu lambat”
  • Rekam Jejak Bupati: Riwayat kasus suap di DJKA dan gaya kepemimpinan otoriter memperkeruh situasi

Fenomena Unik: Solidaritas Lintas Generasi

  1. Para Perantau Pulang Kampung
  • Paijan (65), sopir bajaj Jakarta, menyetir 12 jam membawa 15.000 dus air mineral donasi
  • “Saya rela datang jauh-jauh karena tidak tega melihat Pati dirusak pemimpin tak becus”
  1. Dukungan Logistik Masyarakat
  • Donasi terkumpul: 15.000+ dus air mineral, 50+ tenda dapur umum
  • Relawan medis siaga 24 jam di posko aksi

Respons Pemerintah: Antara Dialog dan Ketegasan

Bupati Sudewo membantah kabar akan umrah menghindari demo:
“Saya tetap di Pati dan akan hadir sebagai inspektur upacara 17 Agustus”
Namun janji dialognya dipertanyakan setelah pertemuan sebelumnya dinilai sekadar pencitraan.

Pengamanan Ketat: 2.684 Personel Gabungan

Polresta Pati menerapkan skenario khusus:

  • Pencegahan Anarkis: Penyisiran benda berbahaya di 5 titik pemeriksaan
  • Rekayasa Lalu Lintas: 12 jalur alternatif di sekitar alun-alun
  • Pendekatan Humanis: Tim mediator polisi-koordinator aksi

“Kami prioritaskan komunikasi, tapi siap bertindak tegas jika ada pelanggaran,” tegas Kapolresta Kombes Jaka Wahyudi.

Tuntutan Inti Para Pengunjuk Rasa

  1. Pengunduran diri Bupati Sudewo secara sukarela
  2. Audit komprehensif kebijakan selama kepemimpinannya
  3. Mekanisme seleksi ketat untuk calon bupati pengganti

Dampak yang Terasa

  • Ekonomi: Pasar tradisional sepi, 60% UMKM tutup sementara
  • Pendidikan: Sekolah-sekolah di pusat kota libur preventif
  • Transportasi: Arus lalu lintas dialihkan hingga radius 5 km

Pandangan Pakar Politik

Dr. Suryanto (UGM) menganalisis:
“Kasus Pati mencerminkan kegagalan political literacy pemimpin lokal. Kenaikan pajak tanpa sosialisasi memicu distrust sistemik”

Potensi Eskalasi

Koordinator aksi Teguh Istiyanto mengancam:
“Jika hari ini tidak ada jawaban, kami akan occupy alun-alun berhari-hari sampai Sudewo turun”

Data Kunci

AspekDetail
Jumlah massa50.000+ (tercatat hingga siang)
Personel pengamanan2.684 (gabungan TNI-Polri-satpol PP)
Titik kumpul7 lokasi tersebar di kecamatan sekitar
Donasi terkumpul15.000+ dus air mineral, 3 ton beras

Perkembangan Terkini:

  • Aksi tetap damai hingga siang hari
  • Bupati dijadwalkan memberi respons pukul 15.00 WIB
  • Jaringan internet sengaja diperlambat di sekitar alun-alun

Artikel eksklusif ini disusun berdasarkan peliputan langsung dan wawancara dengan berbagai pihak terkait. Setiap klaim telah melalui verifikasi silang sumber.

Baca juga:

  • [Analisis] Daftar Pemimpin Daerah dengan Kebijakan Pajak Kontroversial
  • Jejak Kasus Suap di DJKA: Benang Merah ke Pati?
  • Gerakan Sosial 2025: Dari Pati Hingga Nasional

[Laporan khusus ini akan diperbarui sesuai perkembangan di lapangan]