Sebanyak 700 Orang Menjadi Korban Penipuan Investasi Yang Diduga Digerakkan Oleh Seorang Remaja Berinisial G
JENDELA MAGAZINE – (19), warga Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Kasus ini terungkap setelah para korban secara bergiliran mendatangi rumah pelaku untuk menuntut pengembalian dana mereka.
Suasana di lokasi sempat tegang karena G tidak kunjung memenuhi permintaan korban. Awalnya, total kerugian diperkirakan sekitar Rp500 juta, namun setelah investigasi lebih lanjut, angka tersebut melonjak menjadi Rp1 miliar dan akhirnya mencapai Rp1,5 miliar.
Awal Mula Terungkapnya Kasus
Menurut Ketua RT 003/004 Jurang Mangu Barat, Arpan (50), kasus ini pertama kali dilaporkan pada Kamis malam, 7 Agustus 2025, ketika tiga korban datang ke rumahnya mengadu.
“Saya baru mengetahui masalah ini setelah ada yang melapor sekitar pukul 23.30 WIB. Kalau tidak ada yang datang, saya tidak akan menyadarinya,” ungkap Arpan.
Sebelum melapor ke RT, para korban telah mendatangi rumah G pada Kamis sore untuk meminta uang mereka dikembalikan. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil, sehingga mereka meminta Arpan turun tangan sebagai penengah.
Korban Berdatangan, Situasi Semakin Ricuh
Pada Jumat, 8 Agustus 2025, semakin banyak korban yang berdatangan ke rumah G, menciptakan keributan di lingkungan tersebut. Berdasarkan pengakuan G kepada Arpan, jumlah korban mencapai 700 orang. Arpan menduga bahwa G tidak bertindak sendirian.
“Menurut saya, pasti ada jaringan di balik ini. Secara logika, dia masih muda dan baru bekerja. Tidak mungkin bisa membangun jaringan sebesar itu dalam waktu singkat,” jelasnya.
G diketahui sehari-hari berjualan pakaian secara online dan bekerja sebagai penjaga toko ponsel di sebuah mal di Tangerang. Modus penipuan ini berawal dari transaksi jual-beli baju antara G dan salah seorang korban. Meski tidak pernah bertemu secara langsung, hubungan bisnis tersebut menciptakan kepercayaan, sehingga korban pertama merekrut orang lain untuk bergabung dalam “investasi” ini.
“Sistemnya mengandalkan kepercayaan. Yang membuat saya heran, banyak yang tergiur meski tidak mengenal pelaku secara pribadi,” tambah Arpan.
Modus Melalui Media Sosial
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Anne Rose Asrippina, mengungkapkan bahwa G menjalankan aksinya lewat media sosial dengan mengunggah ajakan investasi berjanji keuntungan besar.
“Dia menawarkan investasi dengan iming-iming hasil fantastis. Semua promosi dilakukan lewat unggahan di media sosial,” jelas Anne.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki aliran dana dan jumlah korban sebenarnya. Dari data sementara, sekitar 20 orang telah teridentifikasi, namun diperkirakan akan terus bertambah seiring proses pemeriksaan.
“Kami masih mendalami kemana uang itu mengalir dan untuk apa digunakan. Total kerugian pasti belum bisa dipastikan,” kata Anne.
Pelaku Diamankan, Proses Hukum Berjalan
Melihat situasi yang semakin panas, Arpan meminta bantuan Babinsa, Binamas, dan polisi. Pada Jumat malam, 8 Agustus 2025, G akhirnya dibawa ke Polsek Pondok Aren untuk dimediasi sekaligus menjalani pemeriksaan.
“Pelaku telah kami amankan. Proses penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap detail lebih lanjut,” tegas Anne.
Saat ini, G masih ditahan di Polsek Pondok Aren dan menghadapi pemeriksaan intensif terkait kasus penipuan investasi yang merugikan ratusan orang ini.
