Pengabdian Tanpa Batas: Kisah Heroik Bidan Dona Menyeberangi Sungai Deras Demi Pasien
Jendela Magazine – Di tengah derasnya arus Sungai Batang Pasoman, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, seorang bidan berusia 46 tahun nekat berenang sambil memikul tas berisi obat-obatan dan peralatan medis. Aksi heroik Dona, sang bidan desa, ini tak hanya menyentuh hati warga setempat, tetapi juga viral di media sosial.
Perjalanan Berliku Menuju Pasien
Kisah ini bermula pada Jumat (1/8) pagi, ketika Dona menerima panggilan darurat dari seorang warga yang membutuhkan pertolongan medis. Padahal, sehari sebelumnya, ia baru saja kembali dari pelatihan di Pekanbaru. Tanpa menunda, ia langsung berangkat menggunakan ojek meski cuaca sedang hujan lebat.
Perjalanan sejauh 26 kilometer dari rumahnya di Jorong Setia ternyata tak semudah yang dibayangkan. Sesampainya di tepi Sungai Batang Pasoman, Dona terpaksa berhenti karena jembatan penghubung telah putus total akibat derasnya arus. Hanya tersisa pondasi sempit yang licin dan berbahaya untuk dilintasi.
Keputusan Berani: Berenang Menyeberang
Dihadapkan pada pilihan sulit, Dona memutuskan untuk turun ke sungai. Ia melepas mantel hujan dan membungkus tas medisnya agar tidak basah. Dengan keberanian luar biasa, ia masuk ke dalam air yang keruh dan berarus deras, lalu berenang menuju seberang.
“Ini bicara hati nurani. Ada warga yang membutuhkan tenaga saya. Satu-satunya upaya, ya harus berenang,” ujar Dona kepada Jendela Magazine.
Di seberang sungai, keluarga pasien telah menanti dengan harapan. Basah kuyup dan menggigil kedinginan, Dona tetap melanjutkan perjalanan ke rumah pasien tanpa sempat mengganti pakaian.
Pengabdian Seumur Hidup
Dona bukanlah bidan biasa. Sejak 1999, ia telah mengabdi sebagai tenaga medis di pelosok Pasaman. Pada 2007, ia diangkat sebagai PNS dan bertugas di Puskesmas Simpang Tonang. Namun, dedikasinya tak terbatas pada wilayah kerjanya saja.
“Saya sering dipanggil warga bahkan tengah malam. Selama bisa membantu, saya datangi,” tuturnya.
Kisah perjuangannya kali ini pun menuai pujian. Viralnya aksinya justru membuatnya terharu. “Saya tidak menyangka akan viral. Semoga ke depan infrastruktur di sini diperbaiki agar tidak ada lagi yang harus mengambil risiko seperti saya,” harap Dona.
Pelayanan Kesehatan di Tengah Keterbatasan
Aksi Dona menyoroti tantangan layanan kesehatan di daerah terpencil:
- Akses transportasi yang sulit
- Infrastruktur jembatan yang rentan
- Keterbatasan tenaga medis
Meski demikian, semangat pengabdian seperti yang ditunjukkan Dona membuktikan bahwa pelayanan kesehatan bisa menjangkau siapa pun, di mana pun.
#Inspirasi #PengabdianTanpaBatas #KisahHeroik