Panduan Esensial Modul 3 FPPN: Implementasi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara di Era Digital

Panduan Esensial Modul 3 FPPN: Implementasi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara di Era Digital

Jendela Magazine – Sebagai peserta PPG 2025, pemahaman mendalam tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara menjadi kunci transformasi pembelajaran. Modul 3 FPPN Topik 1 ini menekankan pada pendekatan pendidikan yang selaras dengan:

  • Kodrat Alam (konteks geografis, sosial-budaya peserta didik)
  • Kodrat Zaman (tantangan dan peluang era digital)

Berikut analisis komprehensif beserta contoh implementasinya:


Latihan Pemahaman: Esensi Pendidikan Berbasis Kodrat

Soal:
Apa makna menyesuaikan pendidikan dengan kodrat alam?

Opsi Jawaban:

  1. Adaptasi materi dengan lingkungan sosial-budaya peserta didik
  2. Integrasi teknologi terkini dalam pembelajaran
  3. Penyelesaian masalah global dalam kurikulum
  4. Penyelarasan dengan hakikat perkembangan manusia

Jawaban Kunci: Poin 1
Alasan: Ki Hajar Dewantara menekankan pendidikan harus berbasis pada realitas lingkungan siswa (alam sekitar, budaya lokal) sebagai fondasi pembelajaran bermakna.


Cerita Reflektif: Dari Teori ke Praktik

Contoh Implementasi Kodrat Alam & Zaman

1. Pembelajaran IPA Kontekstual (Kodrat Alam)

  • Lokasi Pedesaan: Eksplorasi siklus tanam padi di sawah → analisis ekosistem pertanian
  • Wilayah Pesisir: Studi kasus dampak sampah plastik pada terumbu karang
  • Kota Metropolitan: Proyek urban farming dengan hidroponik sederhana

2. Literasi Digital Era Modern (Kodrat Zaman)

  • Tugas Kreatif: Pembuatan video pendek/infografis sebagai pengganti makalah konvensional
  • Etika Digital: Diskusi kritis hoaks & keamanan data pribadi di media sosial
  • Kolaborasi Virtual: Penggunaan platform seperti Padlet untuk presentasi interaktif

3. Integrasi Kearifan Lokal & Teknologi

  • Bahasa Indonesia: Dokumentasi cerita rakyat melalui podcast
  • Sejarah: Augmented Reality (AR) untuk visualisasi situs bersejarah lokal
  • Seni Budaya: Digitalisasi motif batik dengan aplikasi desain

Alternatif Jawaban Reflektif

Versi 1: Pendekatan Holistik
“Sebagai guru SMP, saya merancang pembelajaran tematik ‘Kearifan Lokal di Era 4.0’ dengan:

  • Eksperimen pengolahan sampah organik (kodrat alam)
  • Blog siswa berbahasa Inggris tentang solusi lingkungan (kodrat zaman)”*

Versi 2: Guru SMA Bahasa
“Di kelas XI, puisi ‘Aku’ Chairil Anwar dianalisis melalui:

  • TikTok challenge deklamasi dengan backsound tradisional
  • Proyek sosial menulis surat untuk pejuang lingkungan lokal”*

Peringatan Penting

âš  Disclaimer:

  • Jawaban bersifat referensi, bukan patokan mutlak
  • Dikembangkan berdasarkan kerangka KHD dan kurikulum PPG
  • Guru disarankan melakukan adaptasi sesuai:
  • Karakteristik siswa
  • Infrastruktur sekolah
  • Dinamika komunitas lokal

Penutup: Pendidikan sebagai Proses Hidup

Filosofi Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa guru harus menjadi:
🔹 Fasilitator yang memahami akar budaya siswa
🔹 Inovator yang melek perkembangan zaman
🔹 Katalisator perubahan sosial

“Pendidikan yang membebaskan bukan hanya transfer ilmu, tapi penyadaran akan potensi diri dalam ruang-waktu tertentu.”

Untuk informasi lebih lanjut:
📌 Modul resmi PPG 2025 di platform GTK
📌 Buku Pendidikan yang Menghidupkan (Kemdikbud, 2024)

Ditulis oleh Tim Redaksi Jendela Magazine | Disunting oleh Pakar Pedagogi Digital